Medan. Banyak harga kebutuhan pokok masyarakat yang mengalami penurunan dalam empat sampai lima pekan terakhir ini. Harga minyak goreng, bawang putih, bawang merah, daging ayam, telur ayam dan harga tomat kompak alami penurunan di awal tahun ini. Sayangnya tren perubahan harga kebutuhan pokok yang turun di dua pekan terakhir Januari, nyatanya rata-rata harga masih lebih tinggi dibandingkan dengan bulan desember.
Sejumlah komoditas yang alami penurunan tetapi relatf masih lebih tinggi di antaranya bawang merah, bawang putih dan telur ayam.
Disisi lainnya, harga cabai merah, cabai rawit dan gula pasir justru mengalami kenaikan. Bahkan cabai merah rata-rata secara bulanan alami kenaikan sebesar 64%, cabai rawit naik 25%, bawang putih 4% dan bawang merah 24%.
Selanjutnya harga beras, daging sapi dan telur ayam naik sekitar 1% sampai 2%. Harga daging ayam yang alami penurunan.
“Meksipun angkanya juga tidak signifikan. Dengan realisasi kenaikan harga tersebut, inflasi di Sumut bisa melompat tinggi di atas 1%. Kenaikan harga kebutuhan pokok menjadi penyumbang terbesar kenaikan laju tekanan inflasi di Sumut,” kata Ketua Pemantau Pangan Sumatera Utara Gunawan Benjamin, Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, pemicu inflasi di Sumut masih didominasi oleh faktor kenaikan harga kebutuhan pangan di luar Sumut. Seperti cabai merah dan cabai rawit yang harganya sekitar 10 ribu hingga 15 ribu lebih mahal di Riau dibandingkan dengan Sumut. Ditambah lagi faktor cuaca yang kurang bersahabat yang membuat beberapa komoditas pangan sulit untuk alami penurunan.
Kata dia, TPID Sumut akan dikejutkan dengan lompatan inlfasi di awal januari ini. Namun lompatan inflasi ini bersifat temporer.
“Saya memperkirakan harga cabai merah atau rawit berpeluang turun dalam rentang 35 hingga 45 ribu per Kg di bulan februari, daging ayam punya peluang lebih rendah dalam rentang 26 hingga 32 ribu per Kg, harga bawang merah berpeluang bergerak dalam rentang 24 hingga 30 ribu per Kg,” kata Gunawan Benjamin.
Disusul kemudian harga beras yang berpeluang turun 2% sampai 3% di bulan depan. Jika skenario itu berjalan, Sumut berpeluang mencetak deflasi di Februari. Lompatan inflasi di bulan januari ini sifatnya accidental.
*Bukan karena produksi yang alami penurunan di Sumut, namun tingginya demand di luar Sumut serta faktor cuaca membuat beberapa harga kebutuhan pokok melambung tinggi,” jelasnya.
(mdc)