Medan. Harga kelapa mengalami kenaikan yang cukup signifikan setidaknya dalam 3 bulan terakhir. Harga kelapa yang sebelumnya dijual sekitar 50 ribu per ikat (6 buah) atau sekitar 8.300 per buah, saat ini sudah naik dikisaran 65 ribu per ikat atau sekitar 10.800 per buah. Harga kelapa mengalami kenaikan sekitar 30%, dipicu oleh sejumlah faktor.
“Pertama adalah demand atau permintaan buah kelapa yang mengalami peningkatan belakangan ini. Pemicunya kenaikan harga kopra dari sekitar 5 ribu menjadi sekitar 10 ribu per Kg belakangan ini,” kata Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin, Jumat (24/1/2025).
Selanjutnya, kedua musim trek buah pada pohon kelapa, atau penggunaan istilah lain yang menggambarkan penurunan produksi buah kelapa. Ketiga, curah hujan tinggi membuat proses panen menjadi terganggu. Tenaga kerja pemanen kesulitan untuk memanjat pohon.
Tidak hanya harga kelapa yang mengalami kenaikan. Produk turunan dari kelapa seperti santan dalam kemasan juga mengalami kenaikan.
“Harga santan kelapa dalam kemasan ukuran 65 ml yang sebelumnya dijual sekitar 3.500 per bungkus, saat ini dijual sekitar 5 ribu per bungkusnya. Kenaikan akibat gangguan supply kelapa ini mengakibatkan stok kelapa di pedagang pengecer mengalami penurunan,” kata dia.
Supply atau pasokan alami penurunan dari petani hingga ke konsumen. Kelapa beserta sejumlah kebutuhan dapur lainnya seperti cabai merah, cabai rawit dan gula pasir akan menjadi penyumbang inflasi besar di januari ini.
Diproyeksikan musim trek buah akan berakhir pada bulan maret mendatang. Namun bukan berarti harga kelapa nantinya secara otomatis akan turun.
Demand kelapa untuk produk turunannya seperti kopra ini belum bisa dipastikan kapan akan turun. Terlkebih jika permintaan kopra ini datang dari negara lain, atau dijadikan komoditas ekspor di tanah air.
“Kenaikan harga kopra saat ini cukup signifikan dalam mendorong kenaikan harga kelapa sejauh ini. Wajar saja jika dikeluhkan para ibu rumah tangga, namun jadi kabar baik bagi petani kita,” sebutnya.
(mdc)